20140504

Menakar Pemimpin Indonesia Pilihan Rakyat

Sesaat lagi Indonesia akan melangsungkan Audisi Rakyat untuk Presiden Lima Tahun yang akan datang. namun tidaklah sesederhana itu hal itu dapat dilaksanakan. ada banyak hal yang harus dijadikan sebagai tolak ukur keberhailan Audisi ini. dari segi pemilih, sebaiknya masyarakat mengikuti dengan seksama visi, misi dan track record dan harus mengutamakan nurani dalam menentukan nasib bangsa ke depan. sedangkan dari segi bakal calon, hendaklah mempersiapkan diri semaksimal mungkin baik dari visi, misi maupun promosi diri, karena akan menjadi pantauan masyarakat dalam standard pemilihan nanti.

Satu dekade terakhir merupakan penerapan demokrasi total bagi rakyat, yang dengan berbagai alasan menjadi bahan kritikan empuk dalam proses penerapannya baik itu dalam teknis dan manusianya. ada yang berpendapat dengan tingkat pendidikan dan pendapatan ekonomi yang belum mumpuni, Indonesia sebenarnya belum siap menerima hal ini, sehingga rentan terpengaruh oleh pemikiran dari pihak - pihak yang hanya mementingkan diri sendiri yang tentunya untuk mereka sendiri. dengan kata lain masyarakat masih rentan disusupi oleh black campaign (kampanye hitam) yang menyudutkan calon tertentu dengan berbagai data valid maupun tidak valid serta maih mudahnya disusupi oleh money politic (prinsip dukung mendukung seseorang dengan iming - iming uang).

Terlepas dari kesiapan mental masyarakat Indonesia dan segala tetek bengeknya, sesuai judul posting diatas, sudah selayaknya Bangsa ini mulai memantau dari segala sudut menggunakan hati nurani siapa kiranya yang paling berhak dimenangkan dalam audisi demokrasi rakyat Indonesia ini. karena yang terpenting dalam pemilihan ini, akan berdampak bagi anak cucu kita ke depannya. jangan sampai terjadi dialog antara anak cucu kita yang menyalahkan bapak, kakek nenek dan moyang mereka tentang nasib yang mereka alami.

Terakhir dari saya tanpa mempromokan atau mengakampanyekan seorang atau sepasang calon, jika hari ini kita tidak berbuat yang tepat, jangan salahkan disuatu saat kita menyesal dan menyalahkan diri kita. pilihlah paangan pemimpin yang bijak secara bijak pula.

Wassalam.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan pergi sebelum meniggalkan komentar sopan dan bijak